RUQYAH UNTUK MERAIH KESEMBUHAN DENGAN AL QUR’AN
I. Makna Ruqyah
Secara bahasa ruqyah yaitu membacakan suatu bacaan dengan sedikit tiupan kepada bagian tubuh yang sakit untuk meraih kesembuhan.
Secara maknawi ruqyah difahami sebagai upaya meraih kesembuhan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan cara membacakan kalam Ilahiah Al Qur’anul Karim dan doa doa syifa’ yang ma’tsur dari Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam kepada orang yang sedang sakit disertai dengan sedikit meniup atau menyentuh ke bagian tubuh yang sakit.
Telah dimaklumi oleh masyarakat secara umum, bahwa sebagian ucapan itu terkadang memiliki pengaruh yang sangat kuat bagi kesehatan jiwa dan raga, misalkan kalimat motivasi dari seseorang yang bermanfaat bagi proses pemulihan kesehatan orang lain yang sedang sakit dengan cara membangkitkan kebahagiaan, semangat hidup serta keinginan untuk sembuh dari penyakit yang dideritanya.
Ada ucapan yang lebih besar pengaruhnya dan lebih kuat serta agung daripada sekedar ucapan motivasi seorang manusia, yaitu Ucapan Allah atau Titah Ilahiah atau Kalamulloh atau Firman Allah Subhananu wa Ta’ala. Sebaik baik ucapan itulah yang disebut dengan Al Qur’anul Karim.
Kalamulloh ini menempati kedudukan yang lebih diutamakan daripada seluruh ucapan manusia, sebagaimana Keutamaan Allah Subhanahu wa Ta’ala lebih agung daripada seluruh makhlukNya. Kalamulloh adalah obat penawar yang sempurna, perlindungan yang optimal, cahaya yang memberikan petunjuk, rahmat yang luas.
Sebagaimana Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al Qur’an :
…وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman…” (Al Isra’ : 82)
Terdapat Janji Allah Subhanahu wa Ta’ala yaitu faedah Al Qur’an sebagai penawar. Penawar disini maknanya secara umum menyembuhkan semua penyakit maupun gangguan, baik penyakit medis atau penyakit non medis.
Praktiknya di Ruqyah Semarang Yasyfik, selain memberikan motivasi dalam sesi konseling, Kami juga memperdengarkan bacaan Al Qur’an demi meraih apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala janjikan yaitu penawar dan kesembuhan.
II. Ruqyah Penyakit Medis
Bagaimanakah petunjuk Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam dalam meraih faedah Al Qur’an sebagai penawar untuk beberapa penyakit medis?
Ruqyah Penawar Racun Binatang
Diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin Mas’ud, ia menceritakan :
“Ketika Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam shalat, pada saat beliau sujud, tiba tiba seekor kalajengking menyengat jari tangannya. Maka Rasulullah keluar dan berkata : “Semoga Allah Melaknat kalajengking. Ia tidak membiarkan (tidak membeda – bedakan) antara seorang nabi dan tidak pula lainnya.” Kemudian Rasulullah menyuruh diambilkan bejana yang berisi air dan garam, lalu bagian yang disengat kalajengking tersebut direndam dengan air garam itu sambil membaca : Qul Huwallahu Ahad (surat Al Ikhlas) dan muawwidzatain (surat Al Falaq dan An Naas) hingga rasa sakitnya reda. (HR. At Thabrani dan Al Baihaqi)
Di dalam hadits ini Rasulullah mencontohkan mengobati racun binatang dengan obat alamiah yaitu air dan garam serta obat Ilahiah yaitu dengan membaca Kalamulloh surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala Karuniakan Kesembuhan.
Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah, ia menceritakan :
“Ada seorang lelaki datang menjumpai Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam lalu berkata : “Wahai Rasulullah, tadi malam aku disengat kalajengking.” Beliau bersabda : “Jika di waktu sore engkau mengucapkan :
ﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﻜَﻠِﻤَﺎﺕِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺘَّﺎﻣَّﺎﺕِ ﻣِﻦْ ﺷَﺮِّ ﻣَﺎ ﺧَﻠَﻖَ
(Aku berlindung kepada Allah dengan Kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang Dia Ciptakan)
Niscaya sengatan itu tidak akan membahayakanmu.” (HR Imam Ahmad dan Muslim)
Di dalam hadits ini Rasulullah mencontohkan dengan membaca kalimat doa permohonan perlindungan kepada Allah di sore hari akan terhindar dari bahaya sengatan racun.
Praktiknya di Ruqyah Semarang Yasyfik memberikan bimbingan kalimat doa ini untuk dirutinkan dibaca setiap pagi dan sore hari agar terlindungi dari segala bahaya sepanjang hari, baik itu berupa gangguan setan, sihir, racun atau penyakit yang membahayakan.
Meruqyah Rasa Sakit
Diriwayatkan dari sahabat Utsman bin Abil Ash bahwa ia pernah mengeluh kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mengenai sakit yang dirasakan pada tubuhnya semenjak ia masuk Islam. Maka Nabi bersabda :
“Letakkan tangan kananmu di atas bagian tubuhmu yang sakit, lalu ucapkanlah Bismillah tiga kali, dan ucapkan doa berikut sebanyak tujuh kali :
أَعُوذُ بِعِزَّةِ اللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
“Aku berlindung dengan Kemuliaan dan Kekuasaan Allah dari hal buruk yang aku alami dan yang aku khawatirkan akan terjadi.” (HR Ibnu Majah, Ahmad dan Ath Thabrani)
Didalam hadits ini terkandung ucapan doa perlindungan dengan wasilah menyebut Asma Allah, menyerahkan urusan kepadaNya, memohon perlindungan dengan Kemuliaan dan KekuasaanNya dari rasa sakit dan kekhawatiran penyakitnya bertambah parah. Cara ini dapat menghilangkan rasa sakit, kemudian kalimat ini diulang ulang agar lebih mengena dan semakin manjur, seperti halnya meminum obat yang terus diulang ulang agar semakin berkhasiat menyembuhkan.
III. Ruqyah Penyakit Psikis dan Non Medis
Rasulullah Muhammad shallallahu’alaihi wa sallamjuga pernah meruqyah orang yang kesurupan setan dan penyakit gila.
Sahabat Abu Laila meriwayatkan, ” Aku pernah duduk di hadapan Rasulullah, tiba tba datang seorang badui sembari berkata, “Saudara laki lakiku sakit.” Nabi bertanya, “Saudaramu sakit apa?” Dia menjawab, ” Dia agak gila.” Nabi bersabda, “Pulanglah, bawa saudaramu ke sini.”
Abu Laila berkata, “Orang badui itu lalu pergi dan datang kembali dengan saudaranya yang sakit. Dia mendudukkannya di hadapan nabi. Aku mendengar beliau memohonkan perlindungan kepada Allah untuk si sakit dengan surat al Fatihah, empat ayat dari awal Al Baqarah, dua ayat tengah surat Al Baqarah (Wailahukum ilahun wahid), ayat Kursy, tiga ayat akhir Al Baqarah, satu ayat dari surat ‘Ali Imron. Setahu saya ayat itu berbunyi “Syahidallahu annahu la ilaha Illa hu” (ayat 18), satu ayat dari Al A’raf : 54, satu ayat dari surat Al Mu’minun : 117, satu ayat dari surat Al Jin, sepuluh ayat awal surat Ash Shofat, tiga ayat dari akhir surat Al Hasyr, surat Al Ikhlas dan al Mu’awidzatain. Setelah itu orang badui yang gila itu sembuh total.”
Di dalam hadits ini terdapat petunjuk Nabi terkait bacaan ruqyah untuk sakit gila atau kerasukan setan. Beliau membacakan beberapa ayat dan surat pilihan yang terkandung dalam Al Qur’an di hadapan orang yang sedang sakit.
Demikianlah petunjuk Nabi terkait faedah dan tata cara ruqyah untuk berbagai kasus, baik itu kasus medis, psikis maupun non medis.
Ruqyah Semarang Yasyfik menerapkan kaidah kaidah petunjuk nabi tersebut dalam setiap melayani ruqyah.
Jika Anda memiliki pertanyaan atau ingin konsultasi mengenai ruqyah, dengan senang hati Ruqyah Semarang Yasyfik akan melayani Anda melalui nomor WA 081229894430