Dinamakan Al Fatihah dikarenakan secara tulisan ia menjadi pembuka Al Qur’an, ia juga menjadi pembuka shalat. Al Fatihah disebut juga dengan Ummu Al Qur’an dan Ummu Al Kitab, demikianlah menurut jumhur ulama. Sebagaimana Sabda Rasulullah Muhammad Shallallahu’alaihi wa Sallam.
Sahabat Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah bersabda: ” Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin adalah ummu Al Qur’an, Ummu Al Kitab, As Sab’u Al Matsani dan Al Qur’an Al Azhim.” (Hadits Riwayat At Tirmidzi)

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa Al Fatihah disebut juga sebagai Ruqyah, berdasarkan riwayat dari sahabat Abu Sa’id ketika ia meruqyah seseorang dengan Al Fatihah, maka Rasulullah bersabda:
“Bagaimana kamu tahu bahwa Al Fatihah adalah Ruqyah ?” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)
Dari sahabat Abu Sa’id Al Khudriy menceritakan :
” Ada beberapa orang sahabat nabi yang berada dalam suatu perjalanan. Mereka singgah di salah satu dusun di Arab dan bertemu kepada penduduknya. Namun para penduduk menolak mereka sebagai tamu. Tiba tiba pemimpin penduduk itu disengat binatang berbisa. Mereka mengupayakan segala sesuatu namun tidak juga menghasilkan apa apa. Sebagian mereka berkata ” Coba kalian temui beberapa orang lelaki tadi. Kemungkinan di antara mereka ada yang memiliki keahlian mengobati.”
Para penduduk itupun mendatangi mereka dan berkata: ” Pemimpin kami tersengat binatang berbisa dan kami sudah mengupayakan segala sesuatu, tetapi gagal semuanya. Apakah ada salah seorang di antara kalian yang memiliki keahlian mengobati ?” Salah seorang di antara mereka menjawab : ” Ya, saya bisa meruqyah. Akan tetapi tadi kami meminta menjadi tamu kalian dan kalian menolaknya. aku tidak akan mengobatinya kecuali bila kalian memberikan kompensasi.”
Akhirnya mereka berdamai dengan janji memberikan sebagian kambing ternak mereka. Ia datang, meludahi luka pemimpin kampung itu sambil membaca Al Fatihah. Tiba tiba orang itu berdiri seolah olah baru lepas dari ikatan. Ia bangkit dan berjalan, seolah olah tidak pernah sakit. Akhirnya mereka memenuhi janji dengan memberikan separuh dari kambing kambing penduduk. Sebagian diantara mereka berkata kepada yang lain, ” Bagi bagikanlah.” Orang yang melakukan ruqyah itu berkata : ” Jangan lakukan sesuatu sebelum kita menjumpai Rasulullah. Biar kita beritahukan kepada beliau dan kita lihat apa yang beliau perintahkan nanti.”
Datanglah mereka menemui Rasulullah dan menceritakan kepada beliau semua yang terjadi. Beliau bertanya ” Dari mana engkau tau bahwa Al Fatihah itu adalah Ruqyah ?” Kemudian beliau melanjutkan, ” Kalian telah bertindak benar. Bagi bagikanlah kambing kambing itu dan berikan kepadaku jatah pembagian itu.”
(Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)
Hikmah yang terkandung di dalam Al Fatihah sangatlah besar dan mulia sehingga Al Fatihah ini cukup untuk menjadi penawar segala penyakit atau ruqyah sekalipun terhadap sengatan racun.
Al Fatihah ini mengandung keikhlasan beribadah, pujian kepada Allah, penyandaran segala urusan hanya kepada Allah, bertawakkal hanya kepada Allah serta meminta dengan sepenuh hati untuk mendapatkan seluruh kenikmatan, yaitu kenikmatan hidayah yang mendatangkan seluruh kebaikan dan menolak seluruh keburukan marabahaya. Al Fatihah adalah obat yang paling sempurna dan terbaik.
Ada pendapat yang menyampaikan bahwa letak “unsur penyembuh atau ruqyah” dalam Al Fatihah terdapat pada ayat :
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
” Hanya kepada Mu kami beribadah dan hanya kepada Mu kami memohon pertolongan.”
Tak diragukan lagi bahwa kalimat tersebut adalah bagian terkuat sebagai penyembuh. Karena dalam kalimat tersebut terkandung penyandaran atau tawakkal yang mutlak, permohonan pertolongan perlindungan hanya kepada Allah serta gabungan dari seluruh manifestasi ibadah yang hanya ditujukan kepada Allah semata. Kombinasi dari dua klausa inilah yang menyebabkan KeRidhoan Allah turun dalam bentuk perlindungan dan kesembuhan dari segala penyakit serta penawar bagi racun.
Abu Hurairah menceritakan Sabda Rasulullah bahwa Allah Berfirman mengenai seseorang yang membaca Al Fatihah di dalam sholat. Maka ketika hamba tersebut mengucapkan:
” Hanya kepada Mu kami beribadah dan hanya kepada Mu kami memohon pertolongan.”
maka Allah Berfirman :
“Ini antara Aku dan hamba Ku, dan bagi hamba Ku apa yang ia minta.”
(Hadits riwayat Muslim)
Inilah Jawaban dari Allah ketika seorang hamba membacakan ruqyah Al Fatihah kepada orang yang sakit, maka apa yang hamba minta yaitu berupa pertolongan dan kesembuhan dari penyakit atau racun akan Allah Berikan.
Seorang hamba yang membacakan ruqyah Al Fatihah tentunya adalah seorang yang memahami makna hikmah yang terkandung di dalam Al Fatihah serta mengimplementasikan setiap hikmah Al Fatihah dalam kehidupan sehari hari. Hamba tersebut akan memiliki jiwa yang sangat kuat dan jernih yang akan mampu menangkal kegelapan jiwa yang jahat.
Kegelapan jiwa yang jahat semisal didalam binatang berbisa yang ketika ia bergejolak amarah inilah yang akan menghasilkan sengatan dengan kadar racun yang sangat buruk, jahat, lagi bebahaya. Kalau sudah marah racun dalam tubuhnya akan bergejolak sehingga terancar keluar masuk kedalam tubuh korbannya. Maka saat inilah jiwa yang jahat telah memakan korban.
Allah telah Menciptakan obat penawar bagi setiap penyakit, antidot bagi setiap racun. Demikian pula penawar dari jiwa yang jahat adalah jiwa yang jernih lagi kuat. Jiwa yang jahat telah menyemburkan racunnya akan dinetralisir oleh jiwa yang jernih dan kuat dengan menyemburkan sebagian ludahnya ditambah lagi dengan membacakan Al Fatihah sebagai ruqyah. Maka yakin tidak akan ada racun kecuali akan dinetralisir oleh Al Fatihah dan semburan ludah hamba Allah yang berjiwa jernih tersebut. Inilah penjelasan mengenai hadits tentang sabahat yang mengobati luka racun pemimpin kampung tersebut.
Pengalaman pribadi yang kami lakukan yaitu setiap menjumpai sengatan binatang semisal sengat lebah, maka kami segera membacakan Al Fatihah sebanyak 7x kemudian mengumpulkan ludah untuk diusap ke bagian yang terkena sengat lebah tersebut. Alhamdulillah selalu berhasil dengan cara ini, sakit menjadi hilang, lebam bengkak menjadi kempis, dan panas akibat racun menjadi sejuk dalam waktu singkat. Setelah memahami hadits Abu Said Al khudriy tersebut bahwa Al Fatihah adalah Ruqyah.
Kami akan melayani Anda dengan profesional sepenuh hati, silahkan hubungi Kami melalui WhatsApp, klik nomer berikut ini :